Apa itu Metode Montessori?
Metode Montessori adalah sebuah filosofi dan metode dalam dunia pendidikan,
dimana metode ini lebih menitikberatkan pada potensi anak. Dalam metode ini
potensi anak akan dikembangkan dengan menggunakan tenaga pendidik yang terlatih
dan juga menggunakan perlengkapan mengajar khusus.
Seorang guru Montessori mengetahui bahwa anak-anak mempunyai rasa ingin tahu
yang besar dalam hatinya dan Montessori material membantu untuk membangkitkan
rasa ingin tahu tersebut menjadi sebuah proses pembelajaran yang
menyenangkan bagi anak-anak. Montessori material
membantu anak-anak untuk memahami apa yang mereka
pelajari, hal ini disebabkan karena ketika seorang anak
bekerja dengan suatu material mereka dapat
mengasosiasikan sebuah konsep yang abstrak dengan
pengalaman sensorial yang konkrit. Metode Montessori
menekankan bahwa anak-anak haruslah belajar sesuai
dengan langkahnya masing-masing, sehingga anak dengan
daya tangkap yang cepat tidak akan terhalangi langkahnya dan anak
yang kurang daya tangkapnya tidak merasa frustasi karena tidak mampu mengikuti
pelajaran. Ruang kelas Montessori menyediakan material-material pendidikan yang
unik yang membuat anak-anak bisa belajar sendiri. Material-material yang ada dalam
ruang kelas bervariasi dari tingkatan yang paling mudah ke tingkatan yang tersulit.
Material-material tersebut dapat menarik minat anak dan mampu membuat mereka
berkonsentrasi penuh. Dengan menggunakan material tersebut anak akan mampu
memperhatikan hal-hal yang detail dan mempunyai kebiasaan yang baik.
Ketika anakanak tertarik pada material-material yang ada, para guru akan memberikan
kebebasan kepada anak-anak untuk keperluan pengembangan mereka.
Apa yang Montessori tawarkan ?
Montessori memberi kesempatan kepada anak-anak untuk
merasakan kesenangan belajar atas pilihan sendiri. Dr.
Maria Montessori mengamati bahwa anak-anak lebih
mudah untuk mempelajari suatu keahlian tertentu pada
masa sensitive period mereka, dibandingkan dengan masamasa setelah sensitive period berlalu. Di masa inilah
anak-anak sangat tertarik untuk mempelajari suatu
keahlian tertentu. Montessori memberi kebebasan kepada
anak-anak untuk memilih sendiri aktivitas-aktivitas yang
mereka inginkan sesuai dengan tingkat kesiapan dan
ketertarikan mereka, dan juga untuk berkembang di jalan
mereka masing-masing.
Apakah dengan pendekatan ini anak-anak yang mengalami kesulitan dalam
membaca, mengeja dan matematika akan terbantu?
Pendekatan dari banyak aspek dalam membaca dan mengeja, baik pendekatan
phonetics, pendekatan sight word dan color coded material memungkinkan anak-anak
untuk melangkah di jalan mereka masing-masing. Command boxes dan movable
grammar material membangkitkan rasa ingin tahu anak-anak dan dapat membantu
mereka dalam menyelesaikan tugas-tugas yang sulit sekalipun.
Pendekatan Montessori dalam bidang matematika memungkinkan anak-anak untuk
memahami sitem bilangan kita secara mudah dan jelas. Material-material yang
digunakan meminimalisasi kesulitan yang dirasakan anak dan sekaligus bertindak
sebagai control of error. Oleh karena itu anak-anak tetap mampu untuk bekerja
sendiri meskipun dengan pengawasan yang minim dari orangtua, dengan demikian
mereka akan merasakan kepuasan atas pemenuhan diri.
“Anak-anak secara intuitif mempunyai tujuannya sendiri yaitu pengembangan diri.
Mereka ingin mengembangkan kemampuan mereka, yaitu kemampuan untuk
beradaptasi dalam dunia yang asing dan compleks. Mereka ingin melihat, melakukan
dan belajar melalui sudut pandang mereka sendiri bukannya melalui sudut pandang
orang dewasa. Anak-anak yang telah memenuhi hal ini akan hidup selaras dalam
dunianya dan menjadi manusia yang seutuhnya karena mereka berpendidikan.”
Dr. Maria Montessori
Apakah Montessori merangsang kreativitas anak?
Pengalaman mengajarkan kita bahwa “kreativitas” tidak dapat diajarkan dan bahwa
lingkungan anak-anak memiliki dua kecenderungan, yaitu merangsang atau mematikan
kreativitas anak. Untuk merangsang kreativitas, Montessori menyadari bahwa
lingkungan anak-anak haruslah indah, harmonis dan nyata agar anak-anak dapat
mendapat persepsi yang benar atas lingkungan di sekitarnya. Oleh karena itu anakanak memerlukan kebebasan untuk mengembangkan kreativitas, kebebasan untuk
memilih dan berhubungan langsung hal-hal apa saja yang menarik dari lingkungan
mereka selama yang diinginkan dan tanpa adanya gangguan, kebebasan untuk
menemukan ide-ide baru dan pemecahan masalah, untuk menemukan jawabanjawaban mereka sendiri, dan juga untuk berkomunikasi dan berbagi hasil penemuan
mereka dengan orang lain. Kreativitas memerlukan kecerdasan dan juga nilai artistik
dari pikiran kita. Anak-anak dalam kelas Montessori bebas dari penilaian pihak luar
yang dapat mencegah pengembangan kreativitas anak.
Mengapa anak-anak Montessori umumnya percaya pada diri dan kemampuan
ramah dan juga ramah?
Montessori didasarkan pada perhargaan yang tinggi terhadap kepribadian tiap anak.
Anak-anak bekerja atas pilihan mereka sendiri, dan kita mendorong mereka untuk
menjadi mandiri dan memiliki disiplin diri yang tinggi.
Ketika anak-anak berkembang di jalannya masing-masing dan dapat memperbaiki
kesalahan sendiri, maka dengan sendirinya mereka akan memiliki rasa percaya pada
kemampuan sendiri.
Montessori memberi kesempatan kepada anak-anak untuk tolong-menolong, dengan
demikian mereka dapat merasakan perasaan bahagia ketika menolong dan ditolong.
Interaksi antara anak-anak yang berbeda usia menimbulkan perasaan persahabatan
dan saling menghormati hak masing-masing anak.
Aspek-aspek inilah yang akan membantu anak-anak menghapus penggunaan
pemaksaan yang sering mengakibatkan perasaan rendah diri dan tertekan.
Peran Guru
Peran dari seorang guru di sekolah Montessori sangatlah berbeda dari peran seorang
guru di sekolah tradisional. Oleh sebab itu Dr. Maria Montessori menggunakan
istilah “Directress” untuk menggantikan istilah guru. Seorang Directress
memperkenalkan anak-anak kepada dunia di mana mereka berada dan juga
mempersenjatai mereka untuk menghadapi dunia tersebut. Seorang Directress
haruslah seorang pengamat yang sangat peka terhadap keperluan dan minat setiap
anak. Lesson plan yang dia rancang haruslah didasarkan pada hasil pengamatannya
tersebut, dibandingkan harus mengikuti kurikulum yang sudah tersedia. Dia
memperagakan cara penggunaan material yang tepat kepada anak, dan dengan teliti
memperhatikan dan menyimpan catatan kemajuan anak dalam penggunaan material
tersebut.
Seorang Directress, yang mempersiapkan lingkungan sekolah, akan mengarahkan
setiap aktivitas dan memberikan bujukan dan stimulasi dengan seksama kepada
setiap anak kearah perkembangan dan disiplin diri. Hubungan saling menghormati
antara guru dan murid adalah faktor yang sangat penting dalam proses
pembelajaran.
The Upgraded Classroom (Vertical Grouping)
Hal yang paling menarik dari sekolah Montessori adalah bahwa anak-anak belajar dan
berkembang secara individu, tetapi di lain sisi juga tetap bekerja secara kelompok.
Material yan digunakan dapat disesuaikan dengan tingkat kemampuan anak. Ruang
kelas yang telah dipersiapkan dengan baik akan menimbulkan semangat belajar dalam
diri anak. Anak-anak biasanya mampu untuk memilih material-material yang mereka
inginkan sesuai dengan sensitive period mereka. Ruang kelas Montessori
menyediakan berbagai macam pilihan material. Mereka akan berkembang sesuai
dengan minat mereka dari tingkatan yang mudah sampai ke yang rumit sekalipun.
Mereka akan belajar secara individu dalam kelompok anak yang berbeda usia,
kemampuan, budaya dan minat, dimana mereka tidak diharuskan untuk mengikuti
program belajar anak yang lain. Dengan demikian memungkinkan anak yang usianya
lebih tua mendapatkan kesempatan untuk memperdalam pengetahuan mereka dengan
cara membantu anak yang lebih muda. Di lain pihak anak yang lebih muda
mendapatkan seorang teladan untuk diikuti.
Bagaimana konsep kebebasan diterapkan dalam sekolah Montessori?
Lingkungan sekolah Montessori terbentuk dari dua aspek
yaitu fisik bangunan sekolah dan konsep kebebasan dalam
sekolah. Kebebasan yang bertanggung jawab secara
perlahan-lahan diperkenalkan kepada anak-anak ketika
mereka memasuki ruang kelas. Anak Montessori mempunyai
pilihan yang sangat beragam. Mereka memperoleh
keahlian-keahlian dan perlengkapan-perlengkapan untuk
menyelesaikan pilihan mereka tersebut, dan mereka
diajarkan untuk menggunakan kebebasan tersebut secara
bijaksana. Anak-anak yang tidak disiplin dan tidak
mempunyai keahlian tidak memiliki kebebasan, mereka
hanya diperbudak oleh hasrat mereka. Jika hal ini dibiarkan terus-menerus akan
berubah menjadi kebiasaan yang sulit diubah. Kebebasan tidak berarti bahwa anakanak dapat melakukan apapun yan mereka inginkan, melainkan mampu untuk
membedakan hal-hal apa saja yang bersifat membangun dan bermanfaat dan juga
mampu untuk melaksanakannya.
Artikel By Andika Sulaiman